Syariat Islam Ditolak, Perlukah Boikot Bali & Mahabharata?

BvNkjrtIUAA7Q71

Sebelumnya, aku sangat ingin pergi ke bali. Saking niatnya, aku sampai browsing berbagai macam tips dan info mengenai liburan ke bali. Bahkan aku juga ikut ngomporin keluargaku untuk liburan ke bali dengan bilang, “Bule aja banyak yang ke bali, masa kita, orang Indonesia, nggak pernah ke bali?”

Pun demikian dengan sinema mahabharata di antv. Sinema yang penuh dengan ajaran hindu itu selalu rutin aku tonton, bahkan tokoh-tokohnya pun kucari infonya di internet. Aku juga sempat menyimak mahadewa yang mengisahkan tentang dewa siwa meskipun keyakinanku sama sekali tidak berubah.

Akan tetapi, kesan baikku akan bali dan kegemaranku akan mahabharata and the likes sirna seketika ketika melihat berita-berita berikut ini. Apa saja? Simak rangkumannya di bawah ini:

 

Aliansi Hindu Bali Tolak Petugas Tol Berkerudung

Aliansi Hindu Bali Tolak Petugas Tol Berkerudung  

DENPASAR – Massa dari aktivis Hindu memprotes kebijakan PT Jasa Marga Bali Tol yang mengeluarkan imbauan agar petugas gerbang Tol Bali Mandara mengenakan kerudung atau peci selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri.

Berbagai elemen massa dari Cakrawahyu, Yayasan Satu Hati Ngrestiti Bali, Yayasan Jaringan Hindu Nusantara, dan Pusat Koordinasi Hindu Nusantara bergabung dalam Aliansi Hindu Bali.

Mereka menggelar demonstrasi di depan Kantor PT Jasa Marga Bali Tol seraya mendesak agar imbauan itu dicabut, Rabu (16/7/2014).

Beberapa aspirasi disampaikan mereka kepada pihak PT Jasa Marga Bali Tol diwakili Hadi Purnama selaku Manager Operasional dan Manajer PT Lingkar luar Jakarta, Budi Susetyo.

Hasilnya, PT Jasa Marga Bali Tol bersedia mencabut kebijakan itu yang awalnya dimaksudkan untuk toleransi antar umat beragama pada bulan Ramadan.

Tokoh Hindu I Gusti Ngurah Artha menyambut baik itikad PT Jasa Marga Bali Tol yang mau mencabut kebijakannya dan meminta maaf secara tertulis melalui media kepada seluruh masyarakat Bali.

“Kami harapkan toleransi PT Jasa Marga Bali Tol tidak dalam bentuk menggunakan busana arab bagi masyarakat Bali karena itu akan menimbulkan permasalahan,” kata Ngurah Artha, 2014.

Pihaknya mendorong agar sebagai negara yang menganut kebhinekaan, harus tetap mempertahankan keragaman.

“Kami tidak ingin adat dan budaya ditekan, hal-hal seperti itu sangat menekan kami sebagai orang Bali,” tegas Dana aktivis lainnya.

Manager Teknik PT Jasa Marga Bali I Gusti Lanang Bagus W menjelaskan, sebenarnya tidak tidak ada aturan secara tertulis mewajibkan menggunakan kerudung dan peci.

“Itu hanya imbauan saja dan bukan kebijakan PT Jasa Marga Bali Tol. Ini kebijakan PT Lingkarluar Jakarta, tentunya kami tidak membiarkan jika berisiko mengundang permasalahan,” imbuhnya. (kem)

 

Manejemen Smartfren: Kami Tak Ada Maksud Lain

 

Ya ampun, miris baca berita-berita di atas. Sempat mikir juga, bali itu bagian dari Indonesia, bukan? Indonesia mayoritas MUSLIM, bukan? Mereka ingin dihormati, tapi tidak mau menghormati muslim. Toleransi bukan berarti hanya salah satu pihak yang menghormati, tapi pihak yang lain juga harus ikut menghormati.

Kalau mengacu pada prinsip negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, maka seharusnya bisa menerima kalau ada upaya toleransi dengan mengenakan jilbab atau peci di event-event agama Islam. Dari keterangan perusahaan-perusahaan di atas, katanya itu juga cuman imbauan, bukan kewajiban. Namun entah kenapa diplintir seolah-olah itu adalah pemaksaan untuk warga nonmuslim. Simak:

 

HYPERMART, HOKA BENTO, SMARTFREN DAN TAMAN NUSA MINTA MAAF KE UMAT

 

WEDAKARNA KECAM PEMAKSAAN JILBAB & PECI KE KARYAWAN HINDU

 

Ternyata tidak hanya Jasamarga Bali Tol yang awalnya memiliki kebijakan menggunakan pakaian Muslim terhadap para karyawannya ( termasuk karyawan yang beragama Hindu ) dibulan Ramadhan dan Lebaran lalu, ternyata masih banyak perusahaan di Bali yang memiliki kebijakan serupa. Dan hal ini megundang keprihatinan dari Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ( President The Hindu Center Of Indonesia ) yang menganggap bahwa kebijakan memakaian pakaian Muslim yakni Jilbab, kerudung dan peci bagi pelaku indusri di Bali mencerminkan tidak adanya penghormatan terhadap citra Bali sebagai Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura, apalagi dalam prakteknya, dilapangan banyak perusahaan yang mewajibkan karyawan beragama non-Muslim untuk memakai pakaian kearab – araban. ”Saya ingin membela rakyat saya yang beragama Hindu, bahwa tidak baik memaksaan citra kearab – araban pada perusahaan di Bali. Semua investor harus mengakui, bahwa turis itu datang ke Bali adalah untuk melihat pura, melihat orang Hindu Bali berupacara dan kagum dengan Pulau Dewata. Dan banyak perusahaan di Bali ini mendapatkan keuntungan karena budaya Hindu Bali, tapi saya prihatin sekali banyak perusahan industri di Bali yang tidak komit menciptakan rasa nyaman pada masyarakat Bali dan cenderung bermain – main pada isu SARA. Dan saya minta kedepan harus tegas bahwa tidak boleh ada kebijakan yang mendegradasi budaya Hindu Bali baik didunia industri dan pariwisata di Bali.”ungkap Dr. Wedakarna disela – sela bertemu dengan sejumlah relawan di Canggu.

Iapun mengkritik umat Hindu yang berada diperusahaan – perusahaan yang mau begitu saja menerima kebijakan yang tidak sesuai dengan kata hati. ”Saya harap,para pekerja Hindu agar tegas menolak dan berani memberi masukan yang benar pada atasannya jika dipaksa menggunakan pakaian agama lain. Kenapa masalah ini terus terjadi ? Karena mental pekerja Hindu kurang bisa beragumen dan cenderung cari selamat. Saya ingatkan, gerakan Syariah dan Misionaris ini akan masuk keranah kehidupan orang Bali jika orang Hindu yang lalai. Maka dari itu, kedepan harus ada revolusi mental terhadap anak – anak kita yang bekerja diperusahaan- perusahaan dan kita akan amati terus. ”ungkap Dr. Wedakarna. Dalam press confrence di Denpasar pada (3/8) kemarin, The Hindu Center Of Indonesia menyampaikan bahwa ada sejumlah perusahaan yang telah meminta maaf dan mencabut kebijakan pakaian Muslim untuk pekerjanya yakni Jasa Marga Bali Tol, Hypermart Kuta, Hoka – Hoka Bento Denpasar, Smartfren Denpasar dan Taman Nusa Gianyar. ”Saya apresiasi pada perusahaan yang sudah meminta maaf. Tahun depan kita akan lebih awasi secara besar – besaran terhadap perusahaan di Bali yang mencoba untuk memaksakan karyawan Hindu memakai pakaian agama lain. Saya akan libatkan desa pekraman untuk mengawasi. Tentu saya membutuhkan laporan dari umat Hindu sebagai mayoritas di Bali. Jika perlu kita boikot perusahaan – perusahaan yang tidak komit terhadap citra pulau Dewata. Kita belajar dari kejadian tahun ini.”ungkap Dr. Wedakarna yang juga Senator RI Terpilih dengan suara terbanyak di Bali ini.

 

Waduh, fitnahkah? Kalau ya, keterlaluan sekali. Sampai mau boikot segala. I got news for you : muslim yang 200 juta ini juga bisa lo boikot hal-hal yang tidak menguntungkan Islam. Kampanye boikot zionis terhitung lumayan berhasil. Gimana kalau diterapkan ke bali, ya? Nah, lo!

Dari sini bisa dilihat adanya kejomplangan yang nyata di negara ini. Kalau agama minoritas yang merasa didzalimi, semua pada teriak-teriak tentang HAM, SARA, dll. Lah, sekarang giliran Islam yang diginiin, mana suaranya? Ini juga termasuk pelanggaran HAM dan SARA! Ini juga termasuk mencederai kebhinnekaan Indonesia! Mana tuh pegiat HAM, anggota organisasi lintas agama, dan media-media mainstream yang gencar banget membahas ISIS baru-baru ini? Pada tiarap ya karena kali ini bukan Islam yang jadi bahan diskusi? Ketauan deh agendanya! 😀 Makanya aku nggak lagi merujuk pada media-media mainstream sebagai sumber informasi utama, sebagaimana yang kusebutkan di sini.  Hanya media-media Islam aja yang jadi sumber informasiku karena pemberitaannya lebih adil terhadap Islam. Selain itu, sebagian besar media mainstream dimiliki nonmuslim jadi wajar saja jika isi beritanya nggak banget.

Anyway, di atas juga disebutkan bahwa di bali ada yang menolak ekonomi syariah dengan alasan “anti Pancasila”. Hei, lihat dulu ini!

 

Canangkan GRES, SBY harap Indonesia Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Syariah

Hidayatullah.com– Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap gerakan ekonomi syariah mampu mendorong misi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Demikian disampaikan SBY saat mencanangkan “Gerakan Ekonomi Syariah” (GRES) di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta

“Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia,” kata Presiden SBY, Ahad (17/11/2013).

Dalam sambutannya, SBY berharap sistem eknomi syariah berkembang di berbagai sektor mulai dari perdagangan, perbankan, asuransi dan lainnya.

SBY Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali komitmen untuk menjadikan sistem perekonomian syariah sebagai agenda nasional mengingat sistem itu mampu bertahan dari gejolak ekonomi dunia.

“Ekonomi ini (syariah) tidak mudah menjadi gelembung atau yang kita kenal sebagai bubble economy,” kata SBY dikutip Antara.

Menurut SBY, sistem ekonomi syariah menghindarkan pembiayaan yang bersifat spekulatif atau eksploitasi pasar keuangan, lingkungan hidup dan sosial, hanya demi keuntungan ekonomi pemilik modal.

Melalui sistem bagi hasil, tambah SBY, ekonomi syariah menghilangkan jarak antara sektor keuangan dan sektor riil.

“Dengan kata lain, perkembangan sektor keuangan merupakan cerminan kemajuan sektor riil,” katanya.

Acara pencanangan yang dihadiri Ibu Ani Yudhoyono, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

SBY menilai sistem ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang harus diperkuat di Indonesia. Pasalnya, saat perekonomian dunia mengalami gejolak, ekonomi syariah terbukti mampu bertahan.

“Saya menyambut baik GRES, untuk meningkatkan akselerasi masyarakat pada ekonomi syariah … mari kita perkuat ekonomi domestik, mari kita bangun sistem dan budaya … ekonomi nenek moyang kita,” ajak SBY sebelum menekan sirine tanda pencanangan GRES.

Peran Ekonomi Syariah Makin Meningkat

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, saat ini ekonomi syariah berkembang cukup baik melampaui bank konvensional. Namun peran ekonomi syariah harus lebih ditingkatkan di berbagai sektor mulai dari perdagangan, perbankan, asuransi dan lainnya.

“Perannya harus ditingkatkan baik dalam asuransi dan perbankan, selain itu tingkat  kepercayaan masyarakat masih harus ditingkatkan,” kata Menag Suryadharma Ali di sela-sela pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES).

Menag mengakui, akhir-akhir ini ekonomi syariah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun kemampuan ekonomi syariah untuk menjangkau lapisan masyarakat masih jauh di bawah bank konvensional.

“Harus terus digalakkan adanya kesadaran menggunakan ekonomi syariah,” ujar Menag.

Mengenai pemanfaatan ekonomi syariah oleh Kementerian Agama, Menag mengungkapkan, pihaknya telah menggunakan syariah untuk bank-bank penerima setoran haji, zakat dan wakaf.

“Saat pertama jadi Menteri Agama uang haji di sukuk Rp 2,7 trilyun, sekarang Rp 35 trilyun,” terang Menag.

Mengenai pengalihan uang haji dari bank konvensional ke bank syariah, Mernag mengatakan, ada proses pemindahan secara bertahap, dan tidak bisa serta merta. Selain itu pihaknya memperhatikan prinsip atau asas prudential atau kehati-hatian.

“Kita harus memperhatikan kondisi bank syariah, padahal  masyarakat Indonesia terpencar di ribuan pulau banyak yang terpencil dan belum terjangkau bank syadiriah,” terang Menag.*

Rep: Panji Islam

Editor: Cholis Akbar

 

Lihat, tuh, Presiden SBY saja meresmikan GRES alias Gerakan Ekonomi Syariah yang berlaku secara nasional. Berarti Presiden SBY anti Pancasila, dong? Yang Pancasilais hanya orang bali aja, ya? Hahahahaha…

Kalau menurutku sih mungkin bank dan hotel Syariah serta sertifikasi halal di Bali dibangun untuk memfasilitasi muslim yang sedang liburan ke bali. Bukan hanya muslim Indonesia aja, tapi muslim seluruh dunia yang ingin liburan ke bali. Jangan salah, muslim yang bisa jadi pangsa pasar wisata bali sangat besar. Indonesia saja punya 200 juta muslim, belum lagi muslim dunia yang jumlahnya 1,5 milyar lebih. Tapi kalo tidak berkenaan dengan kehadiran muslim, ya, sekalian saja pasang banner “maaf, kami tidak terima muslim di wilayah ini”. Jadi kami yang muslim ini juga bisa pasang banner di seluruh pulau di Indonesia yang mayoritasnya muslim dengan tulisan, “maaf, selain muslim, dilarang menginjakkan kaki di sini.” Deal? 😀

Muslim di Indonesia ini sudah sangat toleran, lo, jadi jangan membangunkan naga yang sedang tidur. Di negeri mayoritas muslim ini, nyepi jadi hari libur nasional, padahal di india, amerika, atau negara lain yang bukan mayoritas muslim, nyaris tidak ada yang memberikan libur untuk hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Orang hindu bebas berbisnis di Jawa, Sumatera, dan wilayah mayoritas muslim. Tayangan mahabharata, mahadewa, dan film-film india lainnya yang penuh dewa-dewa juga bisa bebas lalu-lalang di TV mayoritas muslim. Kenapa giliran kami yang ingin berkarya, justru dibatasi? Jumlah kami 50 kali lipat lebih besar dari bali so jangan menyudutkan mentang-mentang jadi mayoritas di satu pulau. Bali juga salah satu provinsi Indonesia! Setahuku, sampai saat postingan ini ditulis, nggak ada wilayah khusus dimana ekonomi syariah dilarang. Jadi tidak ada alasan menolak ekonomi syariah hanya karena isu SARA seperti ini.

Kalau memang tidak bisa menerima unsur-unsur Islam, jadi muslim juga berhak dong mencoret nyepi dari daftar hari libur nasional, memblokir tayangan mahabharata/mahadewa/film-film india/sinetron buatan sineas india di TV nasional, juga melarang semua bisnis masyarakat bali dan hindu di tanah Jawa dan pulau-pulau lain yang mayoritas muslim. Gimana?

Menurutku pemerintah pusat perlu turun tangan dalam hal ini, seperti kasus penolakan jilbab di sekolah bali waktu itu.  Kami, umat Islam, bisa menghormati umat beragama lain, jadi kami mengharapkan umat beragama lain pun bisa menghormati kami, baik dalam ekonomi maupun cara hidup kami yang berbasis syariat Islam.

Berikut endorsement dari MUI:

 

Ketua MUI Bogor Kecam Pernyataan Tokoh Bali yang Menolak Bank Syariah

Ustaz Iyus Khaerunnas

– Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor bidang kerukunan umat beragama Ustaz Iyus Khaerunnas mengecam pernyataan anggota DPD Bali terpilih Arya Wedakarna yang menolak ekonomi syariah dan moratorium bank syariah di Bali. Pernyataan Arya dianggap provokasi dan merusak kerukunan beragama.

“Sangat disayangkan, di negara Pancasila masih saja ada kasus yang melarang bidang-bidang yang berlandaskan Islam. Sebelumnya mereka juga melarang simbol-simbol Islam seperti jilbab dan melarang pemakaian peci oleh petugas jalan tol saat momen ramadhan kemarin. Ini duri kecil tapi sangat mengganggu,” ujar Ustaz Iyus kepada Suara Islam Online, Senin (11/7/2014).

Menurutnya, kerukunan yang sudah berjalan dengan semangat 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI terjaga dengan baik karena posisi umat Islam mayoritas. “Tetapi lihat di negara lain, jika posisi umat Islam minoritas maka yang terjadi keadaan seperti di Rohingya, Xinjiang dan lain-lain. Disana umat Islam dilarang puasa, shalat berjamaah, bahkan mereka dibunuhi karena sebagai muslim,” kata Ustaz Iyus.

Sebelumnya, Arya Wedakarna, dalam laman facebooknya menulis status yang menyatakan penolakannya terjadap perbankan syariah di Bali.

“Aliansi Hindu Muda Indonesia dan Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) hari ini berdemonstrasi di depan Kantor Bank Indonesia Denpasar untuk moratorium/stop izin Bank Syariah di pulau seribu pura. Bersuaralah anak anak muda Hindu. Pertahankan ekonomi Pancasila ! Lanjutkan !!!”, tulis President World Hindu Youth Organisation (WHYO) itu.

Selain menolak bank syariah, ia juga pernah menuduh orang-orang Islam sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Bali dan melalui merekalah virus HIV/AIDS disebarkan untuk menghancurkan generasi muda Hindu Bali.

red: adhila

 

Sebelumnya, bali juga tidak mengindahkan aspirasi umat Islam yang tidak setuju dengan miss world.

 

Aliansi Hindu Muda Bali Siap Perang Dengan Ormas Penentang Kontes Miss World

 

DENPASAR (gemaislam) – Kontes Miss World yang akan digelar dalam beberapa hari lagi mendapat penolakan keras dari berbagai Ormas Islam. Karena ajang tersebut adalah umbar aurat dan maksiat serta tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.

Ditengah maraknya protes dan penolakan Umat Islam terhadap acara tersebut, Aliansi Hindu Muda Bali mengibarkan dukungan untuk acara itu.

Sekitar 100 orang anggota Aliansi Hindu Muda Indonesia Bali menggelar aksi unjukrasa di Lapangan Puputan Badung atau didepan Kantor Walikota Denpasar, Bali. Sebagai bentuk dukungan bagi penyelenggaraan Miss World di Bali, ratusan demonstran membawa poster dan spanduk kecaman terhadap Ormas Islam di Indonesia yang anti Pancasila dan hendak mengganggu keamanan Bali.

Koordinator Aliansi Hindu Muda Indonesia Bali I Gede Mas Megantara mengklaim jika penolakan yang dilakukan MUI dan juga FPI terhadap kontes Miss Word di Bali sangat tidak beralasan. “Kontes Miss World itu bukan pamer aurat atau porno aksi. Panitia sudah berjanji bahwa tidak ada itu istilah bikini. Mereka tetap akan mengikuti adat dan budaya Bali. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan dalam kontes Miss World itu sendiri,” ujar Megantara, di Denpasar, Senin (2/9), seperti dilansir beritabali.

Selain berorasi, para demonstran juga membagi-bagikan selebaran yang berisikan tentang 5 butir sikap dari Aliansi Hindu Muda Indonesia Bali kepada para pengguna jalan yang melintas di depan Kantor Walikota Denpasar.

“Urus saja moralmu sendiri, Bali tidak ikut campur urusan MUI. MUI jangan ikut-ikutan urus Bali, ini wilayah adat Hindu bung, Miss World itu ada di Bali. Usir Ormas agama pengganggu di Bali. Kami menolak MUI ikut campur dalam urusan Bali. Warga Bali siap hadapi Ormas Islam anti Pancasila yang mengganggu keamanan Bali,” tantangnya.

Aliansi Hindu Muda Bali, menurut Megantara siap melakukan apa saja, bila ada Ormas yang ingin mengganggu Bali. Baginya, dengan kontes tersebut, Bali akan terpromosi secara gratis baik produk pariwisata, adat serta kebudayaan Bali akan semakin dikenal dunia. “Kita dapat promosi gratis. Dampak positifnya sangat besar, keuntungan secara ekonomi juga luar biasa,” tegasnya. (bms)

 

Kalau ormas di bali merasa berhak menjaga adatnya, berarti kami, muslim, juga berhak mempertahankan syariat Islam!  Jangan hanya menuntut untuk dihargai, namun tidak mau menghargai yang lain. Toleransi berat sebelah macam itu jelas tidak adil!

Padahal kalau sedang berada di wilayah mayoritas muslim, sering sekali melantunkan semboyan-semboyan bhinneka tunggal ika, toleransi, dan anti diskriminasi. Tapi coba lihat ini!

 

BvC55ghCcAEa_tf

 

Mana tuh toleransi, kebhinnekaan, dan anti diskriminasi yang selama ini sering dilantunkan itu? Kenapa taringnya jadi tumpul di depan umat Islam? Muslim Indonesia juga memiliki hak yang sama untuk menuntut kebhinnekaan, toleransi, dan perlakuan yang tidak diskriminatif! Jangan muslim aja dong yang diharuskan untuk toleran, umat beragama lain juga wajib toleran! Dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika juga tidak ada pengecualian terhadap agama tertentu. Jadi semua yang pada koar-koar tentang HAM, SARA, toleransi, kebhinnekaan, dan anti diskriminasi HANYA pada saat yang merasa didzalimi adalah nonmuslim, seyogyanya bukan pejuang kesetaraan yang sejati! Jangan-jangan pejuang kesetaraan abal-abal itu hanya bersuara jika ada pesanan dari donatur? LOL

Kuharap pemerintah tidak menggunakan double standard dalam menilai urusan SARA seperti ini dan menyelesaikan perkara ini dengan adil. Karena kalau tidak, masyarakat akan turun tangan sendiri menyelesaikannya dan itu bisa menimbulkan konflik.

 

FPI Ultimatum Umat Hindu Bali agar Tidak Zalim terhadap Umat Islam

Jakarta (SI Online) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengecam keras tindakan intoleran sejumlah warga Bali yang baru-baru ini melarang pemakaian jilbab dan menolak keberadaan Bank Syariah di Bali. Ia menghimbau kepada Gubernur Bali, Kapolda Bali, dan aparat yang menguasai wilayah Bali untuk segera melakukan tindakan-tindakan konkrit, jangan sampai ada umat Islam yang dizalimi disana.

“Kami ingatkan umat Hindu di Indonesia, selama ini kami umat Islam tidak pernah mengganggu kalian, kami tidak pernah usil kepada kalian. Kalian bertransmigrasi ke Kalimantan, ke Sumatera, ke Sulawesi, kemana-mana ke perkampungan muslim, tidak ada umat Islam yang mengganggu kalian. Bahkan petani-petani Hindu yang ada di Mesuji ketika dizalimi oleh para pengusaha, FPI yang membantu susah payah sampai mereka mendapatkan tanahnya kembali,” kata Habib Rizieq saat acara Milad FPI ke 16 di Petamburan Jakarta, Ahad (17/8/2014).

Umat Islam, kata Habib Rizieq, sangat menghormati perbedaan pendapat maupun agama. Umat Islam juga tidak pernah mengusik umat beragama manapun, sepanjang mereka tidak usil kepada umat Islam.

“Tapi hati-hati, jika umat Hindu di Bali coba-coba kurang ajar terhadap umat Islam, jangan salahkan umat islam jika nanti melakukan pembalasan,” tegas Habib Rizieq.

Imam Besar FPI ini juga memperingatkan agar umat Hindu bisa menghargai perbedaan antar umat beragama.

“Jangan kalian sombong, jangan kalian sok jago, sok berani. Kalau kalian ganggu umat Islam, jangan salahkan kalau besok umat Islam ramai-ramai berjihad ke Bali untuk membela umat Islam disana,” pungkasnya.

 

Tapi rupanya ada juga solusi damai untuk masalah ini selain bentrokan. Simak:

 

Yang Melarang Menggunakan Kerudung dan Pendirian Bank Syariah Bisa di Meja Hijaukan

Yang Melarang Menggunakan Kerudung dan Pendirian Bank Syariah Bisa di Meja Hijaukan

BANDUNG (voa-islam.com) – Persoalan larangan pemakaian kerudung dan Bank Syari’ah di Bali merupakan persoalan klasik yang selalu terulang bila umat Islam menjadi minoritas di suatu daerah. Menurut hemat kami, larangan penggunaan simbol-simbol Islam di pulau Bali ataupun di daerah lain di Nusantara ini adalah pelanggaran konstitusi negara yang telah jelas tertuang dalam Undang-undang Dasar 45 Pasal 29 ayat 1 dan 2. Hal ini dikatakan oleh Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Persis Jawa Barat Ustadz Syarif Hidayat, M.Pdi

“Sehingga persoalan ini bisa di meja hijaukan sebenarnya,” katanya kepada voa-islam.com, menanggapi penolakan dan pelarangan  menggunakan kerudung bagi karyawan umat Islam di Bali oleh penganut Hindu, pada Selasa (19/08) melalui surat elektronik.

Namun, Ustadz Syarif melanjutkan, di balik keprihatinan kita terhadap umat Hindu yang telah merusak norma atau konstitusi negara tersebut adalah fakta yang sangat jelas betapa umat non muslim adalah umat yang sangat tidak toleran bila mereka menjadi mayoritas.

“Untuk itu, amat heran jika ada sebagian kalangan petinggi negeri ini yang selalu memojokkan umat Islam berkenaan dengan sikap tegas mereka terhadap umat lain, semisal larangan umat Islam untuk tidak mengucapkan Selamat Natal kepada umat Nashrani, sering dianggap intoleransi. Padahal yang jelas-jelas intoleransi mah adalah sikap arogan umat Hindu di atas.” paparnya.

Ustadz Syarif juga menyatakan lantas kenapa sebagian kalangan yang selalu mendengung-dengungkan pembela HAM (Hak Asasi Manusia) dalam hal ini nyaris tidak terdengar suaranya, amat berbeda jika “korban” ketidakadilan versi mereka itu umat non-muslim.

“Jadi, mari kita bela hak-hak keagamaan Umat Islam di daerah manapun di negeri ini yang ingin melaksanakan keyakinan Agama (Islam) mereka dalam beribadah dan bermu’amalah dengan menyatupadukan tali ukhuwah islamiyyah kita semua,” ajak pria yang menjadi guru di SMK ini.

“(Maaf) kepada (kelompok dan penganut – red.) Islam liberal dan (pengidap) Islamopobhia sebaiknya Anda diam bila tidak memberikan solusi terbaik bagi ketenteraman dan kenyamanan kami dalam menjalankan Syari’at Islam se-kaffah-kaffahnya di negeri ini,” pungkasnya.

[syahid/voa-islam.com]

 

Namun bukan berarti pemerintah boleh lepas tangan karena meskipun ada kemungkinan untuk selesai secara damai, bisa saja terjadi bentrokan antar massa di luar. Karenanya intervensi pemerintah sangat diperlukan sebelum pecah konflik.

So, ayo pemerintah! Galakkan lagi Bhinneka Tunggal Ika di seluruh Indonesia! 😉

 

BOIKOT!

Merasa perlu melakukan sesuatu untuk hal ini, maka aku memutuskan untuk melakukan boikot terhadap hal-hal berikut:

 

1. Bali

petabali

 

Sebagai dampak dari intoleransi bali terhadap syariat Islam, aku memutuskan untuk memboikot bali dari daftar destinasi liburanku sampai mereka mau menghargai kepentingan umat Islam di sana. Lagian masih banyak destinasi wisata lain yang tidak kalah indah dan juga lebih muslim-friendly.

 

2. Mahabharata/Mahadewa/Sinema buatan sineas asal India/Sinema Bersetting Bali&Hindu

10013542_537305369715668_969316326_n

 

Nggak ada lagi mahabharata atau mahadewa dalam daftar sinema yang kutonton di TV. Film-film india juga termasuk, meskipun dibintangi shahrukh khan, amir khan, atau salman khan. Begitu juga film/sinetron/FTV/aneka karya lain buatan sineas india di Indonesia seperti ram punjabi (multivision plus), jamu punjabi (MD films), gopi samtani (rapi films), ram soraya (soraya films), dsb. Juga sinema yang bersetting atau bernuansa bali/hindu misalnya FTV, memories in bali, saranghae I love you, atau eat, pray & love dan yang lain. Kan banyak tuh FTV yang bernuansa bali. Bahkan ada satu PH yang spesialis bikin FTV dengan setting bali, hanya saja aku lupa namanya. So, lain kali kalau aku nemuin FTV bersetting bali lagi, bakal langsung ubah saluran.  Termasuk sinema mahabharata yang dibuat Indonesia oleh trans tv. No more!

 

3. Hypermart, Hoka – Hoka Bento, Smartfren, dan Taman Nusa Gianyar

th

Ini karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak mendukung pelaksanaan syariat Islam sepenuhnya. Seharusnya cukup dijelaskan bahwa mengenakan jilbab/peci di bulan Ramadhan sampai Idul Fitri bagi pegawainya bukan pemaksaan, tapi hanya imbauan saja. Dengan begitu, nggak ada alasan lagi untuk menghentikannya karena tidak ada yang dirugikan sebenarnya. Yang mau pakai silakan, yang enggak juga silakan, bukankah begitu? Dengan demikian, akan nampak lebih toleran jika karyawan di bali pada bulan puasa, atas keinginan sendiri atau memang yang muslim, menyambut pelanggan dengan busana Islami.

Akan tetapi, yang terjadi adalah perusahaan-perusahaan tersebut meminta maaf dan mencabut imbauan penggunaan atribut Islami dengan alasan karena tidak ingin mengganggu budaya bali. Entah sadar atau tidak, pada saat bersamaan, mereka juga menafikan adanya umat mayoritas di Indonesia yang juga butuh dimengerti dan dihormati. Karenanya, silakan cari pelanggan lain karena sebagai muslim, aku merasa tersinggung dengan dicabutnya imbauan yang sebenarnya bertujuan menegakkan toleransi antar umat beragama tersebut.

 

4. Niluh Djelantik

P9204231

Ini adalah merk sepatu asal bali. Say goodbye to my shopping list! 😉

 

5. Grup Santrian

HHRMA BALI puri-santrian-logo

Grup asal bali ini mengelola jaringan perhotelan (puri santrian – griya santrian – royal santrian – south lombok resort) – resto (arena sport café – mezzanine – the village) – transportasi (sekar menuh) – rafting dan seawalker. Don’t wanna go there. Ever.

 

6. Baju, Aksesoris, Makanan, Sarung, Ukiran, Tarian, Acara atau Apapun yang Khas Bali

bali-wholesale-sarong-pareo

Kali aja ada yang jual barang atau menyelenggarkan acara khas bali dekat rumah, jadi aku akan berhati-hati biar tidak sampai membeli atau berpartisipasi di dalamnya. Nggak ada lagi deh sarung bali, ayam betutu, ukiran, lukisan, gelang-gelang, or anything related to it. Toleran dulu dong dengan kepentingan umat Islam, biar aku juga nanti toleran.

 

7. Kaos Joger

IMG01727-20130407-1119_zps47abe62b

Ini adalah kaos asli bali yang memiliki toko sendiri di sana. Dulu kaos jenis ini adalah favoritku, tapi sekarang sudah nggak lagi. Langsung masuk daftar boikot! Lagian kaos jenis ini sudah banyak di pasaran dengan merek yang berbeda 😀

 

8. Coco Group

cocogroup-logo

Ini adalah sebuah grup milik orang bali yang mencakup coco supermarket, cocomart, pusat oleh-oleh sunset bali, coco hotel, coco gourmet,coco roti (bread pastry), coco cafe, dan 9ninemart. Masuk daftar boikot!

 

8. Bali Alus

848458_balialus1

Dari namanya, udah keliatan kalau produk kecantikan ini dari bali. Masih banyak produk sejenis, jadi nggak masalah meski dicoret dari list 😀

 

9. Burger Edam

Edam-Burger-Logo

Suprisingly ternyata punya orang bali, burger edam kini harus masuk daftar list boikotku.Tenang, lumpia masih enak, kok! 😀

 

10.  Artis asal Bali

Yup, artis-artis asal bali juga masuk daftar boikotku. Produk, film, FTV, sinetron, acara, lagu, dll yang mereka bawakan juga akan turut masuk daftar blacklist meskipun bukan sepenuhnya balinese karena kuanggap turut mendukung  mereka. Ini dia daftar artis asal bali :

 

11. Grup Waka

 

Kelompok usaha grup ini adalah waka land cruise – waka ume – waka nusa – waka maya – waka gangga – waka shorea – waka abian – waka namya – waka barong – hotel oberoi bali – hotel oberoi lombok – waka dive – konsultan manajemen – biro arsitektur – transportasi (dian taksi – rental mobil – kapal penumpang wisata) – periklanan (matamera advertising) – hotel di manado – hotel di bintan. Akan berhati-hati kalau ke hotel, deh.

 

12.  Kelompok Media Bali Post

Yang masuk daftar boikotku berikutnya adalah kelompok media bali post dengan basis operasional bali dan mataram. Kini juga merambah jakarta, jogja, bandung, semarang, palembang, dan aceh-. Bidang usaha koran (bali post, denpost, bisnis bali, suara ntb, dan prima), tabloid (tokoh, bali travel news, wiyata mandala, dan lintang), radio (swara widya besakih, global kinijani, genta bali, singaraja fm), tv (bali tv,  jogja tv, semarang tv, bandung tv, palembang tv, dan aceh tv-).

 

13. Grup Kusemas

Ini adalah kelompok usaha kusemas : kusemas bali hotel – vila – resort – pt kusemas citramandiri (pengembang rumah sederhana) – ruko permata anyar – griya tantra trisna – bumi dalung permai – permata nambi – new bumi dalung permai – toko di dalung – rumah mewah – perumahan migas – perumahan perbankan – travel – money changer – kebun kelapa sawit di kalimantan – rumah makan waralaba ayam bulungan – refleksi dan spa – gallery phone shop – bank perkreditan rakyat – minimarket. Juga masuk daftar boikot!

 

14. Hardy’s

PT Hardys Retailindo berbasis operasional di bali dan jatim. Bidang usaha super market yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di bali dan beberapa kota lain seperti Banyuwangi, Jember, dan Mataram. Hardy’s kini bekerja sama dengan PT Ramayana Lestari Sentosa.

Kelompok Usaha hardy’s : pt.hardys retailindo group – hardy’s gatot subroto – hardy’s sesetan – hardy’s tukad pakerisan – hardy’s tabanan – hardy’s sanur – hardy’s gianyar – hardy’s buleleng – hardy’s negara – hardy’s karangasem – hardy’s banyuwangi – hardy’s mataram – hardy’s jember.

Akan mengingatnya deh kalau jalan-jalan ke tempat-tempat tersebut 🙂

 

15. Grup Ganeca

 

Basis operasional di bali dan bandung. Bidang usaha hotel (hotel sol lovina berkapastas 120 kamar, 8 villa, dan satu president suite, serta hotel di nusa dua), printing supplier, dan minuman anggur (indico wine). Kini grup ganeca prima membawahkan 11 anak usaha dan membangun bali trade centre.

Kelompok Usaha Keluarga: hotel sol lovina (hotel sunari lovina) – kelompok pendidikan ganesha – percetakan ganesha – trading company di bandung dan jakarta – perusahan jasa lainnya. Noted!

 

16. Kopi Kupu-Kupu Bola Dunia

Kopi ini diproduksi oleh pt putra bhineka perkasa yang juga memberikan pelatihan tentang kopi dan memiliki usaha lainnya yaitu jazz bar,  grill cafe, juga  kopi bali house.

 

17. PT Krishna Kreasi

 

Bidang usaha produksi dan eksportir garmen, forwarder dengan tiga cabang (ubud, jakarta, dan surabaya), periklanan, perdagangan, jasa gudang, money changer, teknologi informasi, dan agen wisata. Perusahaannya kini berjumlah 12. Akan ingat-ingat kalau suatu saat melamar pekerjaan 😀

 

18. PT. Karya Oles Tokcer

Bidang usaha produksi dan perdagangan obat alternatif, pupuk alternatif, resto, media (dua koran dan tiga radio), klinik pengobatan, dan lembaga penelitian dan pendidikan. Jumlah produk 32 buah mulai dari madu, jamu, gelang penyembuh, pupuk, hingga penghemat bahan bakar kendaraan. Punya 39 kantor cabang pemasaran. Well, akan selalu dicatat pas beli obat-obatan herbal.

 

19. Century 21

Jadwal Film Bioskop 21

 

Mungkin mengejutkan untuk pecinta film atau yang hobi nonton di bioskop tapi alhamdulillah, aku tidak hobi nonton jadi nggak ada masalah boikot yang beginian. Lagian ntar tayang juga filmnya di tipi. Gratis pulak! 😀

 

20. Texmaco

Ini adalah sebuah grup bisnis yang terdiri dari banyak lini usaha, bahkan ada STT texmaco juga rupanya. Nggak pernah bertransaksi dengan grup ini tapi dipastikan tidak akan melamar pekerjaan kesini selama boikot.

 

21. TVS dan Bajaj

 

Produsen kendaraan bermotor tvs mulai aktif beriklan di Indonesia. Sementara itu meskipun lebih sepi publikasi, bajaj, yang juga produsen motor, telah ada websitenya di Indonesia. Meskipun aku lagi butuh motor baru, merknya nanti harus bukan tvs maupun bajaj.

 

22. K.Haloomal & Co dan Luxury 22

 

K. haloomal & co adalah usaha karpet milik ram berwani. Sementara luxury 22 adalah milik jawahar punjabi. Alert! Alert!

 

23. Lembaga Pendidikan

Untuk lembaga pendidikan, di jakarta berdiri gandhi school di pasar baru, khalsa school di medan, nehru school di medan, dan saraswathi school di surabaya. Yayasan pendidikan satya sai baba indonesia juga didirikan tahun 2000. Meskipun sekolahnya ada yang berlabel internasional, tapi tetap saja tidak menghalanginya untuk masuk daftar boikotku. Ntar anakku kumasukkan sekolah Islam saja, deh 😀

 

Daftar ini akan terus kuupdate seiring dengan bertambahnya daftar boikotnya. Meskipun mungkin belum meng-cover semuanya, tapi aku akan berusaha menuliskan sebanyak mungkin. Yang pasti semua bisnis yang terkait dengan bali dan hindu adalah sasarannya. Oya, aku tidak menuliskan bisnis-bisnis yang sepengetahuanku hanya eksis di bali karena dengan nggak ke bali, berarti kan sudah boikot bisnis itu 😉 Yang kutuliskan adalah yang berpotensi ada di luar bali. Silakan bagi yang mau mengoreksi atau menambahkan 🙂

Boikot ini baru akan dihentikan jika bank dan hotel syariah juga semua pebisnis muslim bisa melanjutkan bisnis dengan aman di bali. Juga apabila tidak ada lagi seruan yang cenderung menyudutkan Islam di sana.

Menurutku boikot adalah salah satu cara yang damai untuk memprotes tindakan yang keterlaluan dari suatu entitas. Kalau orang-orang barat bisa boikot bisnis Sultan Brunei hanya karena beliau menegakkan syariat Islam di negaranya (yang padahal tidak berlaku atas mereka juga tidak membunuh siapapun ataupun menimbulkan demonstrasi dan kekacauan), berarti muslim juga bisa dong memboikot entitas yang menolak syariat Islam dan menyusahkan sesama muslim! Gara-gara boikot, zionis sudah mengalami kerugian miliaran dolar, jadi kegiatan ini ternyata bisa juga memberikan dampak signifikan tanpa harus ribut-ribut. Setidaknya mulai dari diri sendiri dulu, siapa tahu selanjutnya yang lain terinspirasi. Paling tidak bisa merasakan kebanggaan saat uang yang sudah didapatkan dengan susah-payah tidak digunakan untuk mendukung mereka-mereka yang membuat susah saudara-saudara sesama muslim. Ya, nggak? Apalagi Rasulullah SAW bersabda:

 

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685)

 

Semoga umat Islam Indonesia selalu mendapat perlindungan dari Allah. Amin.

 

Baca Juga :

Tidak Diminati Bali, Wisata Syariah Justru Eksis  Di Mancanegara

DAFTAR PRODUK PENDUKUNG ZIONIS

Hare Gene Muslim Masih Percaya Media Mainstream?

Suara  Rakyat Yang Mana?

Jakarta Baru Semakin Menjauhi Islam? (Bagian 2)

INILAH AKIBATNYA JIKA NONMUSLIM MENJADI PEMIMPIN MUSLIM!

Jakarta Baru Semakin Menjauhi Islam?

Kaskus Tidak Netral Lagi?

Ada Apa Antara Kaskus dan Islam?

Forum Ini Ternyata Bukan Untuk Muslim!

Play Victim : Cara Baru Melumpuhkan Islam

Ustadz Dipukul Pendeta, Kemana Media Kita?

Perlukah Membenci FPI?

 

Sumber:

http://posbali.com/manejemen-smartfren-kami-tak-ada-maksud-lain/

http://news.okezone.com/read/2014/07/16/340/1013803/aliansi-hindu-bali-tolak-petugas-tol-berkerudung

http://www.suara-islam.com/read/index/11596/Jejak-Permusuhan-Arya-Wedakarna-terhadap-Islam

http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2013/11/18/7341/canangkan-gres-sby-harap-indonesia-jadi-kekuatan-baru-ekonomi-syariah.html

http://vedakarna.net/hypermart-hoka-bento-smartfren-dan-taman-nusa-minta-maaf-ke-umat/

http://vedakarna.net/tolak-hotel-syariah-di-kuta/

http://www.gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/1435-aliansi-hindu-muda-bali-siap-perang-dengan-ormas-penentang-kontes-miss-world

http://www.suara-islam.com/read/index/11602/Ketua-MUI-Bogor-Kecam-Pernyataan-Tokoh-Bali-yang-Menolak-Bank-Syariah

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=333651396789706

http://www.beritabali.com/index.php/page/berita/dps/detail/05/08/2011/Ini-Dia-daftar-Orang-Terkaya-di-Bali/201107020269

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_Bali

http://setabasri01.blogspot.com/2012/05/penyebaran-etnis-india-di-indonesia.html

http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/08/21/32341/yang-melarang-menggunakan-kerudung-dan-pendirian-bank-syariah-bisa-di-meja-hijaukan/

3 thoughts on “Syariat Islam Ditolak, Perlukah Boikot Bali & Mahabharata?

  1. I agree to boycott Bali and hindu. Muslims we open our eyes see around us, that is already too many incidents related to the suppression of our rights, especially religious Islamic religion who always harassed by other religious community. come on we must unite to defend our religion in this way right.

    Suka

  2. Ping-balik: Bali Hina Muslim? Boikot! | repro | reparasi otak

  3. ngapain sih ke bali ? jauh tuh lebih cantik lombok. di bali juga sekarang udah gak aman . banyak bule tukang mabok dan gila kelakuannya. lagian orang bali tuh lebih suka ngelayani bule. kita liat aja apa dia bisa mengandalkan pariwisatanya ke bule doang kalo kita yg muslim memboikotnya. mending kelombok, alamnya masih perawan, udara masih bersih , dan pasti nya jauh lebih eksotis dong dibanding bali. muslim semua lagi mayoritas, jadi kalo makan di sana gk bakal takut, dijamin halal, bukan halal halalan alias halal abal abal. nyari masjid juga susah di bali. lombok is the best!!!

    Suka

Tinggalkan komentar